Konfigurasi Load Balancing pada Mikrotik

KONFIGURASI LOAD BALANCING pada MIKROTIK




A. LANDASAN TEORI 

        Load Balancing adalah teknik untuk mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih jalur koneksi secara seimbang, agar trafik dapat berjalan optimal, memaksimalkan throughput, memperkecil waktu tanggap dan menghindari overload pada salah satu jalur koneksi. Load balancing digunakan pada saat sebuah server telah memiliki jumlah user yang telah melebihi maksimal kapasitasnya.

    Load balancing juga mendistribusikan beban kerja secara merata di dua atau lebih komputer, link jaringan, CPU, hard drive, atau sumber daya lainnya, untuk mendapatkan pemanfaatan sumber daya yang optimal. Walaupun pada penggunaan Teknik Load Balancing menggunakan 2 link yang digunakan bersama, tetapi perlu diperhatikan bahwa load balancing tidak akan menambah besar bandwidth yang diperoleh, tetapi hanya bertugas untuk membagi trafik dari kedua link bandwidth tersebut agar dapat terpakai secara seimbang dan saling mendukung.

B. KELEBIHAN dan KEKURANGAN LOAD BALANCING

KELEBIHAN :

  1. Mengurangi Beban Server
  2. Mempercepat Akses Layanan
  3. Redudansi dan High-Availability (HA)
  4. Meminimalisir Waktu Down 
KEKURANGAN :
  1. Biaya bangunan infrastruktur lebih banyak,dikarenakan diperlukan lebih dari satu link dan satu server/pemberi layanan.
  2. Jika server induk bermasalah maka server lain dibawahnya atau virtualnya akan bermasalah
  3. Penempatan semua data dalam satu server akan menjadi target serangan virus, hacker, atau serangan cyber lainnya.

C. LANGKAH KERJA 

1.      Pastikan kamu sudah masuk ke mikrotik

2.      Kita setting Router 1 sebagai Splitter 

3.      Masukkan Interfaces eth1 sebagai INET, eth2 sebagai ISP1, dan eth3 sebagai ISP3

4.      Selanjutnya masuk ke IP > DHCP Client dengan menggunakan eth1_INET. Apply OK

5.      Masuk ke IP > Address. Isikan IP Address eth2 192.168.60.1/24 dan eth3 192.168.70.1/24. Apply OK

6.      Masuk ke IP > DNS. Isikan server 8.8.8.8 dan 8.8.4.4 Jangan lupa Allow Remote Requests nya di hidupkan tanda ceklisnya. Apply OK

7.      Masuk ke IP > Firewall. Isikan pada General pilih srcnat, out.interfaces nya isikan eth1. Pada Action pilih Masquerade lalu Apply OK

8.      Masuk ke menu Queues untuk mengatur limit, Kita namai ISP1-eth2 dengan target 2M/2M dan ISP2-eth3 dengan target 4M/4M

9.      Selanjutnya kita Setting Router 2 sebagai Load Balancing.

10. Masuk ke menu Interfaces isikan eth1 sebagai ISP1, eth2 sebagai ISP2, dan eth4 sebagai Client.

11. Masuk ke IP > Addrees. Isikan eth1 192.168.60.2/24, eth2 192.168.70.2/24, eth4 192.168.80.1/24

12.  Masuk ke IP > DNS. Isikan server 8.8.8.8 dan 8.8.4.4, Jangan lupa Allow Remote Requestsnya di hidupkan ceklisnya.

13. Masuk ke IP > Firewall > NAT. Pada General > srcnat, out.int > eth1_ISP1, action > Masquerade. Buat satu lagi untuk eth2_ISP2

14.  Masuk ke IP > Firewall > Mangle. Pada General > input, in.int > eth1_isp1, action > Mark connection, New con. Mark > ISP1. Buat satu lagi untuk eth2_ISP2

15.  Masuk ke IP > Firewall > Mangle. Pada General > output, Connection mark > ISP1, Action > Mark Routing, New con. Mark > ISP1. Buat satu lagi untuk eth2_ISP2

16.  Masuk ke IP > ROUTES. Tambahkan Gateway 192.168.60.1 dan 192.168.70.1. Klik tanda (+) masukkan Gateway Kembali 192.168.60.1 > Rout mark ISP1, dan 192.168.70.1 > Rout mark ISP2

17.  Masuk ke IP > DHCP SERVER. Pada DHCP Setup pilih eth4_Client

18.  Masuk ke Chrome Jalankan Uji Kecepatan Internet menggunakan Speedtest Okla

19.  Selesai

 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONFIGURASI FIREWALL pada MIKROTIK

JENIS RAGAM KOMUNIKASI