Ini Aku
Haaii aku Nafisa Khusnul Khotimah dan biasanya dipanggil Nafisa oleh temen-temenku dan keluargaku. Saat ini aku baru berusia 16 Tahun. Aku seorang yang berkulit sawo matang, manis dan berhijab. Tinggiku hanya sekitar 156 cm dan berat badan sekitar 44 kg, yah cukup ideal bagi remaja seusiaku. Aku cukup pemalu jika dengan orang yang tak ku kenal dan juga tidak dengan mudah aku bisa berbaur dengan orang yang baru ku kenal. Hal itu mungkin karena sesuatu yang telah aku alami dan menjadi beban mental yang kutahan selama bertahun-tahun.
Aku tinggal disebuah rumah yang sangat sederhana. Anggota keluarga ku hanya 3 orang. Ibu, Kakak, dan Aku. Ayah aku sudah meninggal setahun yang lalu (tepatnya pada tanggal 13 Agustus 2021). Hanya rumah ini yang kami punya dan bisa kami jadikan tempat tinggal. Rumah yang dibangun oleh ayahku disemasa hidupnya dahulu. Tapi, dengan keadaan yang seperti ini, tak sedikitpun ibuku mengeluh dengan keadaan ini. Mungkin akulah yang selalu mengeluh dan merasa dunia ini tidak adil untukku. Taukah kalian kenapa aku selalu merasa dunia ini sangat sangat tidak adil untukku ???
Rumah yang aku tinggali sekarang ini adalah tempat dimana aku dilahirkan dan dibesarkan oleh orang tuaku, di rumah ternyaman saat ayah ku masih ada tempat yang banyak sekali kenangan indah bersama orangtuaku dulu. Beribu kenangan indah itupun seketika menghilang begitu saja saat ayahku tiba-tiba sakit dan harus dilarikan kerumah sakit. Satu minggu berada diruang bangsal tempat ayahku dirawat dan tidak boleh dijenguk oleh siapapun, Karena pada saat itu ayahku dinyatakan positif Covid-19 dan meninggal dunia tepat setelah satu minggu dirawat dirumah sakit Indriati,Solo Baru. Aku dan keluargaku terjebak dalam situasi yang begitu menyedihkan selama berhari-hari. Namun apa boleh buat, hanya ini yang kami punya. Sabar, Ikhlas dan menerima apa yang diberi Tuhan untuk kami. Semangat untuk hidup menjalani kehidupan yang sulit seperti ini. Inilah takdir kehidupanku dengan keluargaku. Mungkin Tuhan masih mempunyai rencana lain yang lebih baik lagi untukku dan keluargaku dimasa mendatang.
Usiaku terus bertambah dan akupun beranjak remaja. Dimana tekanan yang aku dapat semakin berat. Tidak hanya dari teman-temanku saja, tetapi oleh orang-orang "nakal" yang sekali-kali menggodaku ketika aku lewat. Rasa takut dan malu yang terus aku rasa. Dan disaat-saat seperti itu tidak ada sosok ayah disampingku seperti dulu yang selalu menjaga putrinya kemanapun aku pergi.
Setiap hari aku hanya bisa berdoa kepada Tuhan untuk kehidupanku dan keluargaku yang lebih baik dari hari kemarin.
Al-Fatihah buat Bapak,, Tenang di Surga Ya Pak:)
AAMIIN~
Komentar
Posting Komentar